Saturday, July 16, 2011

Kepada Asa Yang Ku Lepaskan

Dalam hidup banyak yang datang dan pergi. tapi sedikit yang memberi pelajaran. Kata pepatah, "Semakin dewasa, semakin banyak masalah. semakin emosi menghadapinya, semakin gak keliatan dewasanya."
Heeemm banyak banget yang pengen aku ceritain, tapi aku gak tau harus mulai dari mana. Yang aku rasain sekarang campur aduk! Tentang cinta, persahabatan, dan kesibukan ku sendiri.
Semua yang awalnya ku kira bisa indah sesuai harapan dan rencana, dalam sekejap bisa berubah. Yah berubah. Seperti apa yang aku alami akhir-akhir ini..

Ya Allah aku tau kalau ini hanya masalah waktu. Aku tahu ini perjuangan untuk membuktikan seberapa kuat aku menjalaninya. Tolong buka mata, hati, dan pikiranku lebih lebar untuk menerima semua ini. Karena yang aku tau dalam hadist, "Tidak akan ditambah nikmat seseorang kalau kita tidak pernah bersyukur." Aku selalu berusaha bersyukur dengan segala ekspresi yang terjadi dalam hidupku. Dengan semua senang, tawa, riang, gembira, sedih, duka, lara. Karena aku percaya akan kuasaMu.

Semakin kesini aku semakin sadar, bahwa tidak seharusnya aku menaruh harapan tinggi pada seseorang. Orang tersebut hanya pihak ketiga yang mungkin bisa berubah. Malah terkadang tanpa sadar sifatku sendiri yang membuat seseorang itu tidak layak menerima harapanku. Mereka terlalu berharga untuk diriku yang mungkin tidak berarti. Harusnya segala asa ku hanya aku dan Engkau yang tahu.

Kalau ada orang yang bilang, "Cinta itu tidak harus memiliki." menurutku orang itu munafik! Kalimat itu tidak lebih dari sekedar kalimat dipenghujung asa terhadap nasib cintanya. Selagi masih ada harapan yang melambung tinggi, aku yakin tiap jiwa pasti menginginkan seseorang yang bisa menjadi miliknya.
Tuhaaaaannnnn..........
Betapa ilmu tulus dan ikhlas itu susah sekali?
Sering kali aku berkata "ya" untuk menyembunyikan "tidak" dan berkata "aku bisa" untuk menyembunyikan keraguanku ini. Kalau memang apa yang aku inginkan ini bukan takdir dariMu, aku mohon dengan sangat beri aku kekuatan untuk menerimanya, dan tidak menganggap ini sebuah pengutukan dalam hidupku. Astagfirullah...

Sekarang keadaan telah memisahkan aku dengan sahabatku-sahabatku. Berbeda jarak, waku, kesibukan. Ah! Aku rindu kebersamaan :(
Yayayaya, satu hal lagi yang harus aku tahu, bahwa pada kenyataannya, "Semakin dewasa kita semakin sendiri - sendiri. Masing - masing mempunyai prioritas yang berbeda dalam hidupnya." Mau tidak mau, suka tidak suka, semua ini aku jalani sendiri.

Kadang aku merasa terhempas dari anganku sendiri. Orang bilang hidup itu berawal dari mimpi. Tapi kejadian - kejadian ini membuat aku takut untuk kembali bermimpi, mengangankan harapanku. Terkadang tidak kalah sering aku menertawakan diriku sendiri. HAHAHAH Bodoh!!

Titip segala rasa ini tuhan. Rasa ini Engkau yang menciptakan, dan sekarang aku kembalikan. Engkau maha tau apa yang terbaik. Aku hanya minta jauhkan aku dari segala rasa sakit dan kecewa yang mendalam. Tunjukan aku jalan agar aku bisa selalu belajar tulus dan ikhlas tanpa memikirkan apa aku akan merasakan sakit atau tidak. Aku yakin balasan dariMu jauh lebih indah dari angan - anganku selama ini, meski bukan dari tangan - tangan yang sama yang aku inginkan. Kalaupun aku dianggap bodoh oleh mereka yang menilaiku, tapi semoga derajatku dinaikkan dihadapanMu. Amin...

No comments:

Post a Comment