Monday, April 28, 2014

Titik Nol

"Realita hidup bukanlah kisah backpacker yang bebas memilih rute kemana hendak pergi. Kenyataannya, kita seringkali tak bisa memilih. Bahkan perjalanan yang paling menyakitkan pun harus dilalui."

- Agustinus Wibowo dalam Titik Nol

Wednesday, January 23, 2013

Novel vs Modul (The Winner: Supernova, Filosofi Kopi)

Kenapa baca novel lebih asik ketimbang baca modul kuliah? Gue sendiri bingung gimana jawabnya, suara-suara novel itu lebih kuat dari pada magnet untuk menarik gue ke arahnya. Jujur loh, awalnya gue baca novel Mbak Dewi 'Dee' Lestari ini pelan-pelan, kata perkata gue serap untuk menemui maksud dari kalimat-kalimat dahsyatnya. TAPI KENAPA GAK GUE TEMUI FEEL ITU PAS BACA MODUL??? --___--"
Apa yang ada dimodul seketika masuk ke otak hanya dengan Sistem Kebut Sejam. Huft. Eh gak gitu juga deng, baca novel kadang gue hanya butuh waktu sejam juga dan gue udah inget isi dari novel itu apa-apa aja. Sedangkan kalau gue baca novel, sejam juga baru bolak-balik di 2 halaman aja. Hahaahaha. Doh! Maapin baim ya allah~

By the way, ini segelintir kalimat yang gue suka dari novel-novelnya Mba Dewi Lestari yang cetar membaha badai~ (baru selesai gue baca setelah itu novel tergeletak di pojok kamar sekitar 2 bulan. wkwkwk)
"Berhenti memilah antara apa yang diinginkan dan tidak, lalu stagnasi hanya karena anda berkeras atas sesuatu yang sebenarnya harus berubah. Berhenti juga menilai baik buruk dari apapun. Bahkan untuk itu anda hidup. Anda adalah pengamat dan penikmat. Bukan Hakim." ---Supernova: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh by Dewi ‘Dee’ Lestari page 227
"Life is all about how to control our minds, and how to make use of aour limited knowladge." ---Supernova: Akar by Dewi ‘Dee’ Lestari

By the time you think you’ve figured out the logic of life, that’s when it twisted itself back toward the unexpected direction and you will be the object of universe’s jokes. ---Elektra (Supernova: Petir by Dewi ‘Dee’ Lestari)
“Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu.” ---Supernova: Partikel by Dewi ‘Dee’ Lestari page 69
"Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu." ---Spasi, Filosofi Kopi by Dewi 'Dee' Lestari

Tuesday, January 22, 2013

Untuk kamu Pria Djawa (J-awa)

Hey kamu, kamu yang berbalut jaket merah dengan warna motor yang sama. Aku langsung menebak pasti kamu penyuka warna tersebut. Aku menyapamu diam-diam dalam senyumku loh. Sadarkah kamu waktu itu? #mhihihihi


Itu kamu? Kamu yang dulu hanya sekedar nama yang ku kenal? Dengan kumis tipis, alis cukup tebal, kulit sawo matang ditambah balutan rambutmu yang cepak serta gigi tersusun rapih membuat pesonamu saat ini, heeemm.. asik dilihat! Beneran deh. Semoga kamu tidak sadar bahwa aku mencuri pandang sedari tadi.

Kebersamaan kita hari itu entah kenapa membuat jantungku berdegub lebih cepat dari biasanya dan wajahku malu-malu. Seandainya kamu sadar bahwa hari itu aku cukup hebat menutupi ekspresiku dengan canda tawa serta foto-foto bersamamu dan teman-teman lainnya. Karena kalau tidak begitu, waaahh aku bisa diam saja dan mati gaya. Hahaha

Aku tidak tahu kenapa, tapi aku juga tidak bisa mengelaknya. Wajah yang baru pertama kali (lagi) aku lihat dan tidak bisa aku lupakan untuk pertama kalinya bertemu seseorang. Aku sadar bahwa itu hanyalah pemandangan dan rasa sesaat bahwa hanya aku yang merasakannya.

Namun setelah pertemuan itu usai, kamu datang..

From: xxxxxx xxxx
xxxxxx xxxx would like to add you to his or her Blackberry Messenger Contact.

Accept!

“Hey, sudah sampai rumah belum?”
Itu sapaan pertama darimu.
Wajahku memerah dari biasanya, aku tersenyum kegirangan. Ku peluk guling dengan erat.

Seminggu kemudian kita berlanjut ke pertemuan kedua. Kita bertemu lebih lama dari kemarin. Sekarang aku sudah tidak lagi melihat penampilan luarmu. Perbincangan hingga saat ini membuatku untuk melihat lebih dalam dan menyelami dalamnya hatimu. Berbincangan kita selalu berlanjut setiap hari. Sekedar menanyakan kabar atau cerita sehari-hari. Dan ucapan selamat pagi serta selamat tidur  pun tidak lupa masing-masing kita ucapkan.

Aku tidak tahu rasa ini sebagai apa, yang jelas aku nyaman. Cukup aku saja yang lebih dulu merasakan dan menyimpan semua ekspresi ini. Aku tidak perlu balasan rasamu seperti apa. Biar waktu yang akan mengartikannya. Karena aku tidak mau berharap kepada yang belum tentu milikku.

Ps:
kita memang baru dekat satu bulanan ini meski kita sudah kenal sejak lama. Semoga seterusnya bisa senyaman ini. Entah apa jadinya kita nanti, terima kasih aku ucapkan hingga saat ini :)


sumber emoticon:
http://kancut-beringas.blogspot.com

Dari Mesjid jadi 'Cewe Gatel'


Gue mau ceritain kejadian yang gue alamin kemarin, agak basi sih ngepost hari ini. Cuma kemaren itu pulsa modem nye abiiiiiiiiisssssssss......... Tapi gak apa-apa deh ya gue ceritain aja, abis ini cerita nguji kesabaran gue bangeeettttt! Aseli! Ciyus! Cungguh! Enelan! iyuwh~

semua gara-gara DIA !!
Buat pertama kalinya gue ngerasain beginian. Karena belum ada pengalaman ketar-ketirlah gue ngadepinnya.
Kejadiannya dikantor tempat gue kerja, tepatnya sih di mesjid. Awalnya semua berjalan lancar-lancar aja dari pagi gue dateng  sampai ketika setelah gue makan siang dikantin. Gue sama temen seruangan gue namanya Riska langsung ke mesjid buat sholat zuhur.

Disana Riska bilang, "Eh pohonnya pada gugur gitu daunnya ih banyak ulet bulu. Kita jangan wudhu disitu yah!" Akhirnya gue sama riska wudhu ditempat wudhu cowo karena disana agak sedikit terbebas dari daun yang berjatuhan.

Selesai sholat tiba-tiba datenglah temen seruangan gue yang lain, yaitu Ka Dewi dan Ka Insi. Mereka minta gue dan riska nungguin mereka selesai sholat dan balik keruangannya bareng-bareng (kebiasaan buruk deh, keluar ruangan buat makan siang jam 12 kurang, balik kekantor hampir jam 1/2 2 siang). 

Sambil nungguin kakak-kakak itu sholat, Riska tiduran di lantai dan gue duduk senderan ditangga (tempat sholat cewe dilantai dua). Sampai disini gue belum mengalamin hal-hal aneh apapun.

Tibanya diruangan, pergelangan tangan kanan gue ko gatel banget ya. Gue garuk dong karena gue kira itu gatel biasa. Tapi makin lama kok makin gatel banget, gue tarik lengan baju ternyata gue bentol merah agak gede. Sumpah disitu gue merasakan hal tergatel yang pernah gue rasain! Ka insi nanya gue kenapa, dia langsung bilang "Ih itu kena ulet bulu kali. Jangan digaruk." Tapi telat, gue udah garukinnya dari tadi.

Gue bingung gue harus gimana?? Mba vita bilang beli Herocyn aja buat ditaburin ketangan, Mas Johan dan Mas Sahuri bilang ditaburin pake garam tangannya. Heri bilang diolesin pake minyak tawon. Aaaaahhhh gue bingung! Apapun itu yang penting please bisa ilangin gatel yang bener-bener gak sanggup lagi ini gue tahannya!!

Setelah minta tolong sama Mas Johan, akhirnya dia ngebeliin gue Caladin dan garem yang tersedia di koperasi kantor (mini mart terdekat).Gue tarik lagi lengan baju nya lebih tinggi, buat olesin itu Caladin dan garem. Semenit dua menit gue tahan itu gatelnya, sampai 1/2 jam lebih gue gak kerja cuma buat ngurusin itu tangan gue yang gue sendiri geli ngeliatnya karena bentol-bentol gede. AAAAAAAAAAAAAAAA.... :(

GELI GAK LO??????? ngok! :"

"Ih kamu sana ditoilet aja olesinnya, nanti nyebar gatelnya."
"Liat tuh tangan kamu ih kita semua jadi ikutan gatel juga liatnya."
Itu kalimat-kalimat yang diucapin temen-temen seruangan. Gue tau saat ini gue bukan di 'musuhin' bener-bener sama mereka, mereka cuma takut ketularan aja hahaha. Gue ngerasa jadi 'Cewe Gatel' yang lagi dijauhin agar mereka gak ketularan 'gatel' nya gue.

Gue seorang diri menghadapi 'kegatelan' gue inih!
Dan gue seorang diri berjuang buat lepas dari 'gatel' inih!
Gue.. Gue..!! *air mata keluar*

Dibalik kejadian ini ada hal yang emang terbukti dari yang namanya 'gatel', yaitu :

"Udah diemin aja, kalo disentuh-sentuh nanti gatelnya makin jadi."
"Udah diemin aja, nanti gatelnya juga ilang."
"Gatelnya buruan diobatin, biar gak nyebar kemana-mana."

Sama kaya hubungan, kalau lagi ada orang ketiga yang lo anggap 'gatel' pilihannya adalah, mau lo diemin nanti juga ilang sendiri tapi lo harus tahan sama tekanan gatelnya itu, atau lo buruan tuh obatin alias basmi biar gak makin menyebar gatelnya (merusak hubungan lo). HAHAHAHAHA. (nyambungnye kemari).

Dan gatel ini berakhir setelah gue pergi ke apotik buat beli obat alergi. Tapi sumpah efek obatnya bikin ngantuk abis! Hah -_-
yasudahlah, wassalammualaikum sodara-sodara..

sumber gambar:
http://kancut-beringas.blogspot.com
http://ahsanfile.com

Tuesday, January 15, 2013

Untuk Kamu

huruf demi huruf berjajar meluruskan barisannya
titik dan koma berada melengkapi diantara sela-selanya
sesekali ada tanda seru menegaskan sesuatu
terkadang tanda tanya muncul menanyakan ini itu
simbol-simbol berupa ungkapan pun menyertainya
dan spasi      selalu ada memberi jeda dan beda
tanpa suara mereka ada
terdengar di tiap sudut hati
terekam disudut pikir
meski terkadang menerka-nerka

tanpa senjata
mereka menyakiti
menyayat hati hingga sulit terobati

--------------- lalu diam ------------


dia siapa kamu?
dan aku bertanya-tanya.